Cerita Pendek


Easy Going
Dunia adalah Panggung Sandiwara. Itu lah kata ‘seseorang’ yang telah mengetahui segala hal menarik yang ada didunia ini. Dan ‘orang’ yang seperti itu bisa disebut memiliki banyak pengalaman yang sangat berharga.
Namun dibandingkan ‘orang’- orang itu, saya hanya lah seorang pemuda SMA yang berumur 16 tahun dan sedang mencari jati diri, pengetahuan, dan banyak pengalaman. Kata teman-teman, saya ini adalah anak yang pintar, baik, tetapi keras kepala, mudah marah dan egois. Yah, saya mengerti dan menyadari segala kekurangan yang saya miliki. Karena sesungguhnya manusia tiada yang sempurna.
Oh iya, nama saya Putra. Anak yang sangat menyukai pengetahuan umum dan sesuatu yang menantang namun menarik bagi saya, kalau hal itu gak menarik bagi saya pasti saya tinggalkan. Dari kesukaan saya itu terhubung pada kebiasaan saya yaitu bermain segala jenis ‘gadget’. Suatu hal yang saya sebut menarik apabila hal itu berhubungan dengan analisis dan pengetahuan baru.
Di setiap aktivitas sehari-hari saya pasti berhubungan dengan benda-benda yang dapat menghasilkan Informasi. Seperti laptop, modem, handphone, dan masih banyak lagi. Jika tidak ada benda-benda itu, pasti saya akan merasa kesepian. Karena itu lah benda-benda itu harus selalu ada disekitar saya.
Suatu ketika saya sedang menonton film animasi di laptop, durasinya lama banget kira-kira 2 jam. Animasinya lucu, horor, dan seru pokoknya menarik dah bagi saya.
“ Putra makan dulu, ini sudah jam 12 tepat. Tinggalin dulu laptopnya, kan film itu bisa di pause dulu. “ kata ibuku dengan tegas
“ Iya bu sebentar lagi, saya lagi serius nih. Filmnya seru banget “ jawab ku dengan protes.
Saking sibuknya dengan hal-hal seperti itu, sejujurnya saya jadi lupa waktu untuk hal-hal kecil seperti makan siang, mandi dan lain-lain. Tapi untungnya saya masih memiliki ibu dan keluarga yang sangat baik dalam meluangkan waktu untuk mengingatkan saya tentang hal-hal yang saya lupakan.
Dalam hidup saya yang serba santai ini, tidak lupa dalam hati dan pikiran saya selalu mengucap syukur kepada Tuhan yang maha kuasa karena telah memberi saya banyak anugerah dengan tiada hentinya. Walau santai, namun pikiran dan akal saya selalu berjalan dengan hidup saya yang santai ini.


Setiap hari saya selalu menganalisis kembali hal-hal yang telah saya lakukan sekecil apa pun itu. Dengan kata lain bisa disebut saya ini orang yang  penuh perhitungan, saat merencanakan sesuatu saya pasti dapat memikirkan dua atau tiga hal secara bersamaan (multitasking) secara tidak sadar itu selalu terjadi pada diri saya.
Dan hal yang mengherankan lagi sejak saya masih kecil, segala firasat dan sesuatu yang saya prediksikan itu pasti terjadi. Tapi semua itu hanya sebagian kecil saja. Salah satunya :
# Saat saya mengatakan Indonesia U-19 pasti akan menang melawan Korea Selatan U-19, dan ternyata malam hari saat pertandingan itu Indonesia menang dengan skor 3-2 .

Diatas hanya sebagian kecil yang saya ingat. Sering kali saya mendengar kata orang banyak, “Tuhan kenapa hidup saya begini?” dan “Masalah ini kok gak pernah selesai ya” .
Hati saya menjawab keluhan itu dengan bersyukur, bahwa saya diberikan anugrah oleh Tuhan untuk dapat menyelesaikan semua masalah dan cobaan yang saya miliki. Karena pembawaan hidup saya yang santai ini, saya tidak ingin memperbesar masalah-masalah apa pun yang saya miliki. Setiap harinya dirumah, sekolah dan lingkungan masyarakat saya selalu berusaha tampil tanpa beban dan ‘cuek’ dengan semua masalah yang saya miliki.
Seperti yang sudah saya katakan, bahwa saya akan mengikuti segala hal yang menarik bagi saya. Salah satunya adalah masalah percintaan (Romances). Yang saya ketahui Cinta adalah suatu reaksi kimia dalam otak yang membuat kita bahagia dengan segala hal yang ada disekitar kita seperti lingkungan, keluarga, pekerjaan, atau pun lawan jenis. Bisa dikatakan saya jarang merasakan cinta dengan lawan jenis, karena saya masih cinta dengan pekerjaan, lingkungan dan keluarga.
Mengapa saya belum merasakan cinta dengan lawan jenis ? Karena bagi saya sesama manusia baik laki-laki atau pun perempuan lebih menyenangkan bila dijadikan sebagai  sahabat. Saya berkata begini bukan karena benci ‘Cinta’ atau frustasi karena Cinta, tapi memang itu lah yang saya rasakan saat ini.
Jujur saja saya selalu merasakan sakit hati ketika cinta itu datang. Saat saya menyukai seorang wanita, pasti ada saja lelaki yang sudah memilikinya. Itu salah satu penyebab saya ingin bersahabat saja dengan siapa pun. Banyak yang bilang “eh putra, mana pacarmu? Kenalin dong ke kita”. Itu kata kerabat-kerabat saya dirumah.



Ketika mendengar pertanyaan itu saya teringat dengan percakapan saya dengan calon guru yang berasal dari sebuah universitas.
“ Putra apa kabarmu hari ini ? ” Tanya bapak itu.
“ Baik-baik saja pak “ jawab ku dengan santai dan senyum lebar.
“ Pak boleh kah saya bertanya sesuatu pada anda “ saya balik bertanya.
“ Apa itu putra? Tanya kan saja sesukamu “ jawabnya.
Kemudian saya berpikir tentang keadaan sosial saya saat ini. Oh ya, Calon guru ini punya kemampuan membaca kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari/pada seseorang hanya dengan melihat gestur dan raut wajahnya.
“ Apa sih bedanya teman dengan sahabat ? ” tanya ku dengan polos, namun tetap memikirkan apa jawabannya.
“ Sahabat adalah orang yang mengerti perasaan yang ada dilubuk hati kita. Seorang sahabat yang sudah kenal lama dengan kita bisa juga disebut sebagai saudara. Sahabat sama dengan keluarga yaitu orang yang menemani kita di saat suka mau pun duka. Sedangkan teman hanya lah orang yang bisa kita temui dimanapun dan kapan pun, yang hanya mengetahui kita dari tingkah laku dan sikap luarnya saja. “ Jawabnya lantang.
“ Jadi itu perbedaan antara sahabat dan teman “ balas ku dengan santai.
Lalu bapak ini pun bertanya padaku ...
“ What do you think about Romance atau Cinta ? ” tanya nya dengan polos.
“ Now, i don’t like to think about Romance and Love “ jawab ku dengan wajah mengkerut.
“ Mengapa begitu? Apakah kamu tidak yakin dengan percintaanmu? “ bertanya lagi secara serius dan bertubi-tubi.
“ Bukan begitu pak, saya mengatakan itu karena memang menurut saya sekarang belum saatnya untuk memikirkan soal Cinta dan sejenisnya “ jawab ku tanpa berpikir dan agak gengsi.
“ Kalau sesuai yang saya lihat, kamu ini sekarang bukan tidak memikirkan cinta hanya saja sedang mencari dan meyakinkan bahwa sosok wanita yang pas atau cocok dengan kamu itu yang seperti apa. Itu yang saya ketahui sesuai dengan cara bicara dan ekspresimu. “ katanya dengan penuh percaya diri.


“ Jadi begitu ya pak, lalu bagaimana sih caranya agar bisa mencari wanita yang benar-benar saya suka dan cintai sepenuhnya ? “ tanya ku dengan serius.
“ Kalau sesuai dengan pengalaman saya, lebih baik kamu mengikuti kata yang berasal dari hati kecil kamu. Dan jangan terlau peduli kan kata orang lain. “ jawabnya dengan jelas.
Setelah menghabiskan beberapa waktu berbincang dengan “Calon Guru” itu, saya mulai meluangkan waktu untuk mawas atau instropeksi diri. Namun sesuai karakter saya sendiri, saya tetap tidak ambil pusing dan santai saja dengan apa yang dikatakan bapak itu. Karena sesuai kata hati saya, bahwa tidak perlu terlalu ribet memikirkan masalah cinta.
Oh ya, maaf sebelumnya sekarang saya duduk di bangku kelas 2 SMA di sekolah yang cukup terkenal di ibu kota provinsi tempat saya tinggal. Dan sekolah saya ini telah diakui secara internasional, namun saya tetap merasakan keresahan karena lingkungan penduduk sekitar yang sepertinya kurang bersahabat dengan saya.
Tetapi walau pun begitu, saya tetap berusaha membuat diri saya bahagia, semangat, dan santai menikmati sekolah yang telah menjadi tempat saya untuk menuntut ilmu. Setiap harinya disekolah saya selalu melakukan aktivitas yang membosankan setelah belajar yaitu belanja kekantin, saling ejek/bully, dan sindir-sindiran.
Di lingkungan sekolah saya termasuk orang yang tidak terlalu terkenal, hanya saja teman-teman sekelas dan organisasi tahu sifat saya yang sebenarnya. Organisasi yang saya ikuti saat ini adalah organisasi keagamaan yang cukup terkenal. Posisi saya disana ialah anggota seksi yang mengurus tentang upacara agama.
Tujuan saya mengikuti organisasi ini adalah untuk menambah kesibukkan saya dan agar dapat menambah atau memperdalam ilmu agama dan kepercayaan yang saya anut saat ini. Agama Hindu ialah kepercayaan saya saat ini, saya merasakan kenyamanan yang tinggi saat melakukan apa pun kegiatan Hindu.
Sejak dulu saya telah menyadari bahwa setiap agama pasti mengajarkan kebaikan dan cara mendekatkan diri kepada sang Pencipta, karena tanpa bantuan dari Tuhan kita tidak akan bisa hidup seperti saat ini.  Saya percaya, jika kita terus bersyukur dan melakukan kebaikan maka Tuhan akan selalu memberikan limpahan rezeki-Nya kepada kita selama terus berada dibawah ajaran-Nya.
Ada kutipan lirik dalam lagu yang dinyanyikan oleh Once Mekel : “Hidup ini Indah, bila aku selalu ada disisimu setiap waktu hingga aku hembuskan nafas yang terakhir “ (Hidup Ini Indah). Saya setuju dengan lirik itu, karena jika kita selalu berada di jalan yang telah dipilih oleh-Nya, maka hidup akan terasa indah dalam keadaan apa pun.


Tuhan bagaikan udara yang kita hirup disetiap saat, Dan disetiap masa Tuhan adalah darah yang mengalir dalam nadi kita (Hidup Ini Indah ost. Once Mekel). Sesuai dengan sifat yang saya ketahui, bahwa Tuhan itu maha tahu, maha adil, maha melihat, maha pemaaf, maha penyayang, dan ada dimana-mana dalam waktu yang bersamaan. Tuhan juga dapat berubah menjadi apa pun dan siapa pun, dapat menjadi lebih besar dari yang terbesar, dapat menjadi beberapa kali lipat lebih kecil dari atom.
Karena kepercayaan saya terhadap Tuhan saya selalu menjalani hidup ini dengan doa dan kerja keras, namun tetap santai dan jujur saja saya agak tidak mempedulikan hasil karena sang Maha Tahu lah yang akan menentukan hasil kerja keras kita kapan pun dan dimana pun itu.
Pernah kah anda berpikir bahwa Tuhan tidak adil kepada anda, seperti anda sudah bekerja keras tetapi tidak juga menjadi kaya. Kalau menurut saya, anugerah dan limpahan rezeki yang diberikan oleh Tuhan tidak hanya berupa material benda-benda berharga seperti emas dan uang, tetapi kenyamanan lingkungan kita juga merupakan anugerah Tuhan, tubuh kita yang sehat dan segar termasuk rezeki dari Tuhan YME.
Tuhan telah memberikan saya banyak hal didunia ini seperti : keluarga yang bahagia, tempat tinggal, kesehatan, harta benda seperti motor, mobil, handphone, dan akal pikiran yang menurut saya diatas rata-rata walau memang belum saya gunakan secara maksimal. Namun saya sangat bersyukur dengan segala rahmat ini.  
Namun satu hal yang sangat ingin saya rasakan ialah menjadi orang yang terkenal di masyarakat, entah karena bakat, sikap, kerja keras atau apa pun hal positif lainnya. Yang penting ‘Terkenal’. 

Comments

Popular posts from this blog

10 Indonesia Traditional Foods

Contoh Pidato Bahasa Inggris

IMBUHAN ( BAHASA INDONESIA )